Era TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik
keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan segera berakhir
dalam beberapa waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini
sudah memasuki tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota
lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk
menggunakan perangkat TV Digital seperti Plasma TV, LCD TV, dan
teknologi terbaru LED TV.
Selain itu, berbagai keunggulan yang ditawarkan juga melambungkan
popularitas TV layar datar dari ketiga jenis teknologi tersebut, antara
lain: ukuran yang tipis, ringan, dan dapat digantungkan di tembok.
Ukuran layar yang besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para
penggemar tanyangan televisi. Tidak ketinggalan pula fitur hemat energi
yang ditawarkan, yang memungkinkan penghematan konsumsi listrik.
Membeli Televisi Digital, nampaknya bagi sebagian orang cukup
menyulitkan, karena munculnya berbagai terminologi baru yang
membingungkan, dimana seringkali teknologi yang sama mendapat label yang
berbeda di antara produsen yang berbeda. Salah satu yang paling
membingungkan adalah perbedaan antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV.
Tidak terhitung kali penggunaan sebutan “Plasma TV” diarahkan untuk
sebuah LCD TV, mengingat Plasma merupakan salah satu teknologi pertama
untuk layar datar dengan ukuran yang besar (>42”).
Apa sebenarnya perbedaan antara ketiga jenis TV layar datar tersebut?
Manakah diantara ketiga jenis TV tersebut yang layak untuk dibeli?
Berikut adalah deskripsi dan perbedaan Plasma, LCD TV, dan LED TV.
Plasma TV
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai
Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang
memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar
secara massal dengan harga yang ekonomis.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun
1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria
[1]. Pada perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan
beberapa jenis televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil
riset mereka. Baru pada tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer,
merilis TV layar datar ukuran 42 inci dengan teknologi Plasma secara
komersial [2].
Istilah PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan
lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut.
Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara
dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble
dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik
sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor
yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan
berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau
biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel
juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Keunggulan Plasma TV
-
Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
-
Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
-
Sudut pandang lebih lebih lebar
-
Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
Kelemahan Plasma TV
-
Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
-
Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
-
Lebih berat dari LCD
-
Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
-
Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.
LCD TV
LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami
penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai
kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga
yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan
Plasma meningkat.
Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga
ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali
beralih ke LCD TV. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di
jajaran produk LCD TV, diikuti dengan ukuran yang besar, harga LCD TV
pun juga semakin masuk akal di kantong konsumennya.
Pada dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan
berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh
serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di
belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan
melalui LCD
shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan
intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna
yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan
Filter yang masing-masing merupakan
sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan
pixel [3].
Keunggulan LCD TV
-
Menghasilkan warna yang lebih realistis
-
Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
-
Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
-
Tidak ada radiasi yang dipancarkan
-
Dapat digunakan sebagai monitor komputer
-
Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma
Kelemahan LCD TV
-
Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
-
Untuk ukuran yang besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
-
Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur
LED TV
Beberapa tahun terakhir, pasar televisi digital diramaikan dengan
hadirnya sebuah teknologi televisi layar datar yang oleh beberapa vendor
elekronik terkemuka disebut dengan LED TV. Vendor yang paling agresif
dalam menggelontorkan TV dengan teknologi baru ini antara lain: Samsung
Electronics, LG Electronics, Toshiba, dan berbagai vendor terkemuka
lainnya.
Pada dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari LCD TV
dimana jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya
fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam
bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang
diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan
di sekeliling layar [5].
Kelebihan LED TV
-
Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
-
Memungkinkan produsen untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
-
Lebih ramah lingkungan
-
Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
-
Berbagai produk LED TV dari vendor terkenal menawarkan fitur
pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner, dan berbagai fitur
terbaru lainnya.
Kelemahan LED TV
-
Harga yang lebih mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama,
harga LED TV yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD TV konvensional
-
[UPDATED Oct 17, 2011]: Harga yang sedikit lebih mahal, untuk ukuran
dan fitur yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 20% lebih mahal
dibanding LCD TV konvensional
Kesimpulan
Secara umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta
kesempurnaan warna hitam, , meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan
itu tidak terlalu nampak. Hal ini disebabkan karena kualitas LCD TV
yang sudah cukup memadai. Apabila dibandingkan dengan plasma, kualitas
yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan lebih, mengingat LED TV
terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk mengolah gambar.
Perbedaan harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan
sebagian orang untuk membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang
lebih tipis dan dengan desain terbaru. Bagi sebagian orang lain yang
menempatkan harga di atas berbagai kriteria pembelian TV, nampaknya LCD
TV masih menjadi pilihan utama. Plasma sendiri, nampaknya sudah tidak
terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan sejak tahun 2007,
mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD TV dan
Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan
minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu
produsen yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV
untuk ukuran 42 inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan
jajaran TV terbarunya dengan teknologi LCD TV dan LED TV.
Akhirnya, semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila
anggaran yang tersedia mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup
tepat, mengingat LED TV sudah dipersiapkan untuk teknologi TV digital
yang benar-benar akan menggantikan TV analog pada tahun 2018. Namun
apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan pilihan yang paling pas,
mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai, lebih ringan, serta
lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.