Jumat, 07 Agustus 2015

Tips Atau Cara Memilih Ac yang baik dan hemat Listrik

Tips Atau cara memilih Ac yang baik dan benar
memilih Ac yang benar perlu kita perhatikan karena jika salah memilih Ac maka akan sangat merugikan kita sendiri
Berikut ini adalah tips atau cara memilih AC yang benar:
  • Step Pertama
    Amankah daya dan instalasi listrik di rumah anda
1.Amankah daya yang terpasang di rumah anda saat ini jika di pasang ac..?
termasuk saat terjadi starting pertama ac di hidupkan.
2.Jika usia instalasi listrik rumah anda di atas 10 Tahun sebaiknya panggil instalatir untuk mengeceknya karena daya listrik yang di butuhkan satu ac cukup besar,sehingga di takutkan terjadinya overload pada kabel/ memanasnya kabel yang menimbulkan konslet
Jika Step kedua ini sudah aman saatnya menuju ke step tiga :D
  • Step Kedua
Jika anda memiliki budget lebih coba pikirkan untuk AC inverter.
AC inverter hemat jika Ruang tersebut Tertutup / Tidak banyak aktifitas keluar masuk pintu yang akan menyebabkan tidak akan tercapainya suhu yang diinginkan dan membuat AC lebih boros dibandingkan non inverter.
AC Non inverter hemat jika Perhitungan PK dan penyetelan suhu yang tepat
AC non inverter direkomendasikan untuk ruangan yang banyak aktifitas keluar masuk pintu, karena kerja kompressor tetap sama tanpa ada kenaikan Watt (daya). ACinverter memakai 3 Kabel ~ power to outdor unit
  • Step Ketiga
Tentukan Unit indoor dan outdoor yang akan dipasang.
Jika rumah anda memakai fentilasi/jendela, Tutup dengan karton/plastik untuk meningkatkan efisiensi AC tersebut
Untuk Unit Indoor sebaiknya tidak di letakan diatas pintu dan panjang pipa tidak lebih dari 15 meter dari indoor ke Outdoor. Hal yang terpenting pada orang yang baru memasang AC. AC ini mengeluarkan air hasil kondensasi sebaiknya tentukan pemasangan pipa pembuangannya juga.
Untuk menghindari getaran unit outdoor jangan letakan outdoor setembok dengan indoor. Untuk unit outdoor sebaiknya diletakan diruang terbuka dan dapat di jangkau untuk di maintance.
  • Step Keempat
1.Pilih AC yang memiliki fitur kesehatan bagi tubuh,
seperti Plasma Filter, plasmacluster, plasmaster, nanoe-g
mengapa..?
Fitur tersebut dapat menghindari terjadinya pertumbuhan virus, bakteri dan jamur walaupun tidak semua bakteri tersebut mati, namun setidaknya 85% ruang tersebut steril dari bakteri dan virus. Terutama jika ruangan tersebut ada Bayi wajib halnya memilih AC yang berteknologi health care
2.Pilih AC yang memiliki flat panel yang memungkinkan serasi dengan design ruangan anda.
3.Pilih AC yang memiliki fitur Quiet , Quiet bekerja akan mengurangi suara kecepatan kipas unit indoor dan membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
4.Pilih AC yang memiliki auto 4 wind, air flow yang memungkinkan udara akan didistribusikan keseluruh ruangan, swing akan keatas-kebawah dan kekiri-kekanan secara otomatis.
5.Pilih AC yang memiliki fitur auto cleaning, auto cleaning akan mengeringkan unit indor secara otomatis ketika unit AC di matikan.
6.Pilih AC yang memiliki fitur low voltage, low voltage berguna pada listrik rumah yang mengalami gangguan voltage yang tidak stabil.
7.Pilih AC yang memiliki anti korosi pada indoor dan outdoor
  • Steep kelima
Pilihan Type dan Model Sesuai keingingnan anda, pilihlah AC yang memiliki EER tinggi namun dengan BTU/h yang standar.
Coba kita ambil contoh
Pada AC LG Hercules Mini 260 Watt hanya memiliki 4.500 BTU/h yang artinya AC ini di pakai pada ruangan yang memiliki ukuran tidak lebih dari 10 m2. Jika daya rumah di bawah 900 VA lebih baik memilih ac dengan tipe lowwat seperti AC sharp sayonara panas V , sharp pada tipe ini menggunakan kondensor yang lebih besar dan Tekanan freon yang lebih tinggi +- 100 Psi untuk meningkatkan EER tanpa mengurang BTU/H nya, atau jika daya rumah di atas 1.300 dan di gunakan pada ruangan yang tertutup sebaiknya memilih brand LG, Daikin, Sharp, karena pada tiga brand tersebut meiliki CFF (Cross Flow Fan) yang lebih besar 100-110 mm dan EER yang lebih rendah
  • Step keenam
Awasin dalam pemasangan AC tersebut, karena saya pernah mengalami saat pemasangan AC, freon yang seharusnya full di kurangi dengan membuang separo isi freon dalam AC saya, dan tukang tersebut akan menunjukan jarum manidfold bahwa freon tersebut kurang dan meminta untuk diisi ulang.
Namun tidak semua maintance berbuat curang seperti ini!
  • Step ketujuh
Tips hemat listrik
-Atur suhu diatas 22 C
-Atur kecepatan kipas pada kecepatan Medium
-Cuci filter AC setiap 1 minggu sekali
-Cuci seluruh unit indoor & outdoor setiap 6 bulan sekali
-Lakukan pengecekan/maintance unit setiap 10 Bulan sekali untuk menghindari terjadinya overload yang akan berakibat membludaknya tagihan listrik

LED TV Vs LCD TV Vs Plasma TV, Mana Yang Pantas Dibeli?

Era TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan segera berakhir dalam beberapa waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital seperti Plasma TV, LCD TV, dan teknologi terbaru LED TV.
Selain itu, berbagai keunggulan yang ditawarkan juga melambungkan popularitas TV layar datar dari ketiga jenis teknologi tersebut, antara lain: ukuran yang tipis, ringan, dan dapat digantungkan di tembok. Ukuran layar yang besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanyangan televisi. Tidak ketinggalan pula fitur hemat energi yang ditawarkan, yang memungkinkan penghematan konsumsi listrik.
Membeli Televisi Digital, nampaknya bagi sebagian orang cukup menyulitkan, karena munculnya berbagai terminologi baru yang membingungkan, dimana seringkali teknologi yang sama mendapat label yang berbeda di antara produsen yang berbeda. Salah satu yang paling membingungkan adalah perbedaan antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. Tidak terhitung kali penggunaan sebutan “Plasma TV” diarahkan untuk sebuah LCD TV, mengingat Plasma merupakan salah satu teknologi pertama untuk layar datar dengan ukuran yang besar (>42”).
Apa sebenarnya perbedaan antara ketiga jenis TV layar datar tersebut? Manakah diantara ketiga jenis TV tersebut yang layak untuk dibeli? Berikut adalah deskripsi dan perbedaan Plasma, LCD TV, dan LED TV.
Plasma TV
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria [1]. Pada perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan beberapa jenis televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil riset mereka. Baru pada tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer, merilis TV layar datar ukuran 42 inci dengan teknologi Plasma secara komersial [2].
Istilah PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Keunggulan Plasma TV
  • Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
  • Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
  • Sudut pandang lebih lebih lebar
  • Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
Kelemahan Plasma TV
  • Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
  • Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
  • Lebih berat dari LCD
  • Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
  • Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.

LCD TV
LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat.
Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di jajaran produk LCD TV, diikuti dengan ukuran yang besar, harga LCD TV pun juga semakin masuk akal di kantong konsumennya.
Pada dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan  intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel [3].
Keunggulan LCD TV
  • Menghasilkan warna yang lebih realistis
  • Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
  • Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
  • Tidak ada radiasi yang dipancarkan
  • Dapat digunakan sebagai monitor komputer
  • Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma

Kelemahan LCD TV
  • Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
  • Untuk ukuran yang besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
  • Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur

LED TV
Beberapa tahun terakhir, pasar televisi digital diramaikan dengan hadirnya sebuah teknologi televisi layar datar yang oleh beberapa vendor elekronik terkemuka disebut dengan LED TV. Vendor yang paling agresif dalam menggelontorkan TV dengan teknologi baru ini antara lain: Samsung Electronics, LG Electronics, Toshiba, dan berbagai vendor terkemuka lainnya.
Pada dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari  LCD TV dimana jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar [5].
Kelebihan LED TV
  • Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
  • Memungkinkan produsen untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
  • Lebih ramah lingkungan
  • Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
  • Berbagai produk LED TV dari vendor terkenal menawarkan fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner, dan berbagai fitur terbaru lainnya.
Kelemahan LED TV
  • Harga yang lebih mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD TV konvensional
  • [UPDATED Oct 17, 2011]: Harga yang sedikit lebih mahal, untuk ukuran dan fitur yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 20% lebih mahal dibanding LCD TV konvensional
Kesimpulan
Secara umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta kesempurnaan warna hitam, , meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan itu tidak terlalu nampak. Hal ini disebabkan karena kualitas LCD TV yang sudah cukup memadai. Apabila dibandingkan dengan plasma, kualitas yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan lebih, mengingat LED TV terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk mengolah gambar.
Perbedaan harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan sebagian orang untuk membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang lebih tipis dan dengan desain terbaru. Bagi sebagian orang lain yang menempatkan harga di atas berbagai kriteria pembelian TV, nampaknya LCD TV masih menjadi pilihan utama. Plasma sendiri, nampaknya sudah tidak terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan sejak tahun 2007, mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD TV dan Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu produsen yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV untuk ukuran 42 inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan jajaran TV terbarunya dengan teknologi LCD TV dan LED TV.
Akhirnya, semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila anggaran yang tersedia mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup tepat, mengingat LED TV sudah dipersiapkan untuk teknologi TV digital yang benar-benar akan menggantikan TV analog pada tahun 2018. Namun apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan pilihan yang paling pas, mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai, lebih ringan, serta lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.

Plus Minus Lampu LED

Plus Minus Lampu LED

Lampu LED atau Light Emitting Diode pada saat ini sudah populer dan banyak digunakan walaupun teknologi ini masih tergolong baru. Bahkan bisa dikatakan lampu LED pada saat ini sudah mulai mendapat perhatian masyarakan dikarenakan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan lampu jenis lainnya. Dengan keunggulan seperti hemat biaya listrik dan lebih ramah lingkungan serta lebih awet menjadi kelebihan lampu LED yang menyebabkan lampu ini mulai dilirik banyak orang.
Sebenarnya LED sudah ditemukan sejak lama, hanya saja saat ini seiring perkembangan teknologi, lampu LED dapat memiliki manfaat lebih baik dan dapat diproduksi dengan biaya lebih murah. Ketika anda menggunakan perangkat elektronik seperti TV, komputer, speaker, dan aneka perabot elektronik lainnya yang mempunyai lampu kecil yang akan menyala sebagai tanda bahwa perangkat tersebut sedang dalam posisi on, lampu kecil itu adalan light emitting diode yang akrab disebut dengan LED. LED merupakan semikonduktor yang mengubah energy listrik menjadi cahaya pada saat dilewati oleh arus listrik.
LED merupakan perangkat padat dan keras sehingga memiliki daya tahan yang cukup lama. Selain itu LED hanya menggunakan konsumsi daya yang relatif rendah dan usia yang lebih dari 50 ribu jam. Bahkan menurut prediksi, dengan semakin murahnya biaya produksi lampu LED, di tahun 2015 nanti lampu tradisional lainnya akan mulai ditinggalkan dan kebanyakan mulai beralih menggunakan lampu LED. Berbagai tipe lampu dari lampu LED bulb untuk kebutuhan rumah tangga, lampu Sorot LED untuk kebutuhan komersil dan industri, lampu PJU LED, dan lainnya mulai diproduksi dan dikembangkan secara kontinyu melihat potensi pasar ini.

perbandingan-lampu-led

Berikut merupakan kelebihan lampu LED :
  • Mempunyai umur penggunaan yang lebih lama dibanding lampu biasa. LED bisa mencapai keawetan hingga 30 ribu jam.
  • Mempunyai efisiensi energy hingga 80-90 persen. Jauh lebih baik dibanding lampu lainnya. Selain itu LED juga hanya memerlukan tegangan listrik yang rendah.
  • Cahaya yang dihasilkan lampu LED tidak panas. LED tidak memproduksi sinar UV dan energy panas.
  • Cahaya yang dihasilkan lampu LED juga tidak mendistorsi warna sekitar, sehingga lebih aman digunakan untuk penerangan jalan.
  • Ukuran yang lebih kecil sehingga dapat diaplikasikan dengan lebih praktis.
  • Tidak mengandung merkuri sehingga lebih ramah lingkungan.
  • Dengan lensa optik yang sesuai, cahaya lampu LED dapat diarahkan sesuai keinginan
Selain keunggulan dan kelebihan lampu LED diatas, lampu LED juga mempunyai kekurangan dimana membuat orang sedikit berpikir untuk membelinya. Berikut kekurangan lampu LED :
  • Harga lampu LED masih tergolong mahal
  • Suhu lingkungan dapat mempengaruhi umur lampu LED
  • Intensitas cahaya yang termasuk kecil.
Walaupun mempunyai beberapa kekurangan, namun jika melihat dan mempertimbangkan kelebihan dan keunggulan LED tersebut membuat LED memang layak untuk dipertimbangkan. Bahkan sebagian besar perusahaan sudah mulai mengganti lampu mereka dengan lampu LED.  Begitu juga dengan pemerintah dan kontraktor swasta yang mengerjakan proyek pemerintah mulai melirik penggunaan Lampu PJU LED sebagai pengganti lampu PJU konvensional yang tidak menggunakan LED. Hal ini dikarenakan efisiensi LED yang lebih menguntungkan dari sisi penggunaan listrik. Sebagai perbandingan, lampu LED 8 watt akan lebih terang dibandingkan lampu biasa atau lampu TL dengan daya 20 watt.

Tips Membeli barang Elektronik



Kebutuhan barang elektronik dijaman sekarang memang gak bisa dipungkiri lagi, Lebih-lebih dari semakin pesatnya persaingan barang elektronik di pasaran kita juga perlu yang naman nya trik jitu dalam pembeliannya.

Membeli barang elektronik ini bukan seperti membeli kacang, namun kita dtuntut harus paham betul fungsi dan kegunaannya, jangan sampai kita membeli barang elektronik tersebut tidak ada gunanya untuk kita. Tips dibawah ini bisa menjadi referensi anda semua, bagaimana sebaiknya membeli barang elektronik untuk di rumah:


Cari Kebutuhan
Cari kebutuhan yang sedang anda perlukan, misalnya anda mencari TV untuk diletakan di meja kerja, jangan lupa untuk mempertimbangkan juga apakah itu kebutuhan yang dirasakan anda sangat penting atau tidak, jika kebutuhn tersebut tidaklah terlalu penting untuk kinerja anda atau hanya menambah-nambah tagihan listrik lebih baik tidak usah dibeli. Belilah kebutuhan yang lebih di prioritaskan.


Sesuaikan dengan dana
Jangan melebihi budget anda ketia hendak membeli perlengkapan elektronik. Paling tidak anda bisa memilih produk yang harganya lebih murah dari budget anda nantinya. Hal tersebut karena belum ditambah dengan biaya perawatan dan juga pemeliharaan. Jangan memaksakan jika anda memiliki dana yang tidak mencukupi jika belum mampu untuk membelinya karena harganya terlampau mahal. Hal ini malah akan menyusahkan anda nantinya.

Cari produk elektronik yang hemat energi
Kita juga perlu memperhatikan watt nya, apakah produk tersebut hemat energi atau malah bahkan boros energi. Baiknya pikirkan kembali sebelum membelinya, karena saat ini juga banyak produk yang kualitas bagus dengan di dukung adanya hemat energy seperti watt rendah dan juga ramah lingkungan.

Keserasian ruangan
Anda juga harus mempertimbangkan dengan ruangan anda. Contohnya sangat tidak pantas jika anda membeli TV Plasma dengan ukuran 72” sedangkan ruangan anada tidak memadai. Baiknya sesuaikan dengan dekorasi ruangan terlebih dahulu.

Cari di beberapa toko
Beberapa toko ataupun retail elektronik menerapkan kebijakan yang berbeda dengan lainnya, contohnya dari segi keyamanan, harga dan juga pelayanannya. Baiknya anda harus mengadakan survei terlebih dahulu sebelum mebelinya di beberapa toko atau retail yang memang sudah terkenal.

Tunggu harga turun
Cara berhemat yang tepat adalah dengan cara menunggu setahun atau dua tahun barang tersebut terjual di pasaran. Biasanya jika melewati jangka waktu tersebut harga barang elektronik akan turun, nah dikesempatan ini anda bisa mulai untuk membelinya.


Beberapa tips diatas merupakan pedoman untuk anda semua ketika hendak membeli barang elektronik. Sekali lagi jagan tertipu dengan harga mahal, pastikan anda memperhatikan kualitas dan juga kuantitas produk elektronik yang pingin anda beli.

Tips Atau Cara Memilih Ac yang baik dan hemat Listrik

Tips Atau cara memilih Ac yang baik dan benar memilih Ac yang benar perlu kita perhatikan karena jika salah memilih Ac maka akan sangat me...